Berita

Literasi Kuatkan Imajinasi, Begini Suasana Sosialisasi Program Espensasi Giat Literalis!

     Di era globalisasi dan digitalisasi yang berkembang pesat, literasi menulis menjadi keterampilan fundamental yang sangat diperlukan, baik bagi guru maupun siswa, terutama di jenjang pendidikan menengah pertama (SMP). Literasi menulis bukan hanya sekadar kemampuan teknis untuk merangkai kata, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam menyampaikan ide secara efektif dan tertata.

     Bagi guru, kemampuan literasi menulis yang baik merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung proses pembelajaran. Guru yang memiliki literasi menulis yang baik mampu menyusun materi ajar yang jelas, menyampaikan informasi dengan efektif, dan menyusun penilaian atau umpan balik yang konstruktif bagi siswa. Selain itu, guru juga dapat menjadi contoh nyata bagi siswa tentang pentingnya komunikasi tertulis yang baik dan benar, serta bagaimana tulisan dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan dan argumen dengan runtut dan meyakinkan. Pada era di mana kurikulum pendidikan semakin menekankan pembelajaran berbasis kompetensi, literasi menulis menjadi kunci dalam pengembangan kompetensi bahasa dan berpikir kritis siswa.

     Sementara itu, bagi siswa SMP, literasi menulis tidak hanya berperan penting dalam pencapaian akademis, tetapi juga dalam pengembangan kemampuan sosial dan emosional. Dengan kemampuan menulis yang baik, siswa mampu mengekspresikan diri, menggali pemikiran mendalam, serta mengasah kemampuan komunikasi secara tertulis. Pada tingkat SMP, siswa sedang berada pada tahap kritis dalam pengembangan intelektual dan kognitif, sehingga literasi menulis membantu mereka dalam mengorganisasi pemikiran, memperjelas konsep yang mereka pelajari, serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan akademik yang lebih tinggi di masa depan.

     Sekolah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam hal literasi. Lebih menukik lagi yaitu literasi menulis. Kemampuan menulis yang perlu ditingkatkan, dalam hal ini tidak hanya untuk siswa saja, namun semua warga sekolah termasuk GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan). Salah satu fokus utama kami adalah mewujudkan sebuah buku karya kami sendiri, kami produksi sendiri, diterbitkan dan mampu menghiasi perpustakaan sekolah kami sendiri. Saya memiliki cita-cita bahwa suatu saat perpustakaan di sekolah kami dihiasi dengan buku-buku karya kami sendiri.

     Bukan tanpa alasan kami memiliki cita-cita tersebut. Karena sebenarnya kami memiliki potensi siswa dan GTK yang cukup baik dalam hal menulis. Namun memang belum ada yang mewadahi dan menjembatani. Nah, berdasarkan itu, kami ingin mewujudkan dan menggeliatkan literasi menulis ini serta menghasilkan karya atau buku yang dapat kami banggakan. Dengan inovasi  “Espensasi Giat Literalis (SMP Negeri 1 Sidoharjo Menggiatkan Literasi Menulis” kami yakin sekolah kami mampu mewujudkan cita-cita sesuai visi dan misi sekolah khususnya dalam hal  literasi menulis.

 

Adapun langkah-langkah kami dalam mewujudkan praktik baik ini antara lain:

1. Identifikasi Tujuan Program

Pada bagian ini, tim literasi  menentukan tujuan spesifik dari program ini. Yakni menggiatkan kegiatan literasi menulis di SMP Negeri 1 Sidoharjo yang output-nya adalah terwujudnya sebuah buku karya siswa dan GTK.

2. Pengembangan Kurikulum

Dalam hal ini, kami melibatkan guru-guru bahasa di sekolah kami, tidak hanya guru Bahasa Indonesia namun juga Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa. Perancangan ini mencakup berbagai jenis tulisan atau teks, seperti cerpen, puisi, esai, tulisan nonfiksi, dan lain-lain. Tentu saja di dalamnya menyertakan  materi tentang struktur penulisan, gaya, dan teknik bercerita.

3. Workshop Menulis

Kami mengadakan workshop menulis di mana siswa dan GTK dapat belajar teknik menulis. Narasumber yang kami pilih bisa dari penulis lokal atau guru yang berpengalaman. Sesi ini bisa mencakup latihan menulis, brainstorming, dan sharing karya.

4. Lomba atau Seleksi Menulis

Seleksi ini khususnya bagi siswa. Sekolah menyelenggarakan lomba atau seleksi menulis dengan tema tertentu. Beberapa tulisan terbaik nantinya akan naik cetak ke dalam buku antologi yang diterbitkan. Sekolah juga memberikan hadiah atau pengakuan bagi pemenang untuk meningkatkan motivasi mereka.

5. Sesi Umpan Balik

Setelah siswa dan GTK menulis, kami lalu mengadakan sesi umpan balik di mana kami dapat mendiskusikan karya kami. Khususnya bagi siswa, mereka bisa saling bertukar pendapat dengan teman sebaya dan guru. Ini membantu siswa belajar untuk menerima kritik konstruktif dan memperbaiki tulisan mereka.

6. Proyek Kolaboratif

Sekolah memfasilitasi proyek kelompok di mana siswa dan GTK dapat bekerja bersama untuk menciptakan antologi karya tulis. Ini bisa melibatkan pembagian tugas, seperti penulisan, pengeditan, dan desain sampul. Dalam hal ini kami melibatkan tim literasi dan penerbit yakni “MAGHZA” untuk prosesl lay out, penyuntingan, dan desain sampul.

7. Penerbitan Buku

Setelah karya siswa dan GTK siap, proses penerbitan buku antologi bisa dilakukan. Kami bekerja sama dengan penerbit “MAGHZA”.  Pada awalnya kami menerbitkan sesuai jumlah yang kami rencanakan di awal. Baru setelah nanti diluncurkan, kami siap menambah jumlah eksemplar buku tersebut.

8. Refleksi dan Evaluasi

Setelah program selesai, kami melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program. Kami mengajak siswa dan GTK untuk merefleksikan pengalaman mereka dan memberikan masukan tentang apa yang dapat diperbaiki.

9. Pengembangan Berkelanjutan

Kami menggunakan hasil evaluasi untuk mengembangkan program lebih lanjut. Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut, dan akan lahir buku-buku lain di waktu mendatang. Sesuai cita-cita kami yakni menghiasi perpustakaan kami dengan buku-buku karya kami sendiri.

Untuk merealisasikan langkah-langah tersebut, tentu semua kami awali dengan sosialisasi. Sosialisasi kami lakukan tidak hanya kepada murid, namun juga kepada seluruh GTK di SMP Negeri 1 Sidoharjo.